Palu

Profesor Hamlan: Internalisasi Nilai Menjadi Kunci Dalam Memperkokoh Etika Umat Agar Tetap Relevan dan Berakar Kuat di Tengah Perkembangan Zaman

26
×

Profesor Hamlan: Internalisasi Nilai Menjadi Kunci Dalam Memperkokoh Etika Umat Agar Tetap Relevan dan Berakar Kuat di Tengah Perkembangan Zaman

Sebarkan artikel ini

PALU – Doktrin dan Peradaban Islam menjadi salah satu materi wajib Latihan Kader III (Advance Training) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (BADKO) Sulawesi Tengah (Sulteng).

Materi yang membahas tentang Internalisasi nilai guna memperkokoh etika umat dalam menyambut transformasi peradaban masyarakat yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hamlan selaku pemateri LK III.

Prof. Hamlan menjelaskan, dalam era transformasi peradaban yang ditandai oleh kemajuan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial yang begitu cepat, tantangan utama yang dihadapi umat adalah menjaga nilai-nilai etika agar tetap menjadi pedoman dalam kehidupan. 

“Modernisasi telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, namun tanpa internalisasi nilai yang kuat, perubahan ini dapat mengikis jati diri dan moralitas umat,” ujar Hamlan pada saat membawakan materi pada Selasa, (25/2/2024).

“Oleh karena itu, internalisasi nilai menjadi kunci dalam memperkokoh etika umat agar tetap relevan dan berakar kuat di tengah perkembangan zaman. Proses ini tidak hanya mencakup pendidikan moral di lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan, tetapi juga harus menjadi bagian dari kesadaran kolektif dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai luhur,” tuturnya

Disamping itu salah satu peserta Advance Training Asal Cabang Palu, Moh. Fadli Tandiyajo mengutip pendapat bahwa Transformasi peradaban tidak bisa dihindari, namun umat islam harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai etika yang kokoh agar tidak kehilangan jati diri. 

“Internalisasi nilai melalui pendidikan, peran keluarga, pemanfaatan teknologi, dan penguatan kesadaran kolektif menjadi strategi umat islam utama dalam menghadapi tantangan moral di era modern,” imbuhnya.

Lebih jauh, Fadli menuturkan, bahwa dalam menghadapi setiap tantangan zaman, umat muslim harus memiliki pedoman dan pondasi yang kokoh sebagai modal agar tidak keluar dari aspek-aspek nilai itu sendiri.

“Dengan menjadikan al-qur,an dan hadits sebagai pilar utama dalam menghadapi tantangan perubahan zaman, umat dapat menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan akar spiritual dan moralitas yang menjadi ciri khasnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Don`t copy text!